!!!..RAHMAT MURAI...!!!
Pakan alami atau yang sering disebut dengan extra fooding adalah pakan hidup (selain poor) berupa serangga atau larva yang diberikan kepada Murai Batu. Tujuan memberikan pakan alami adalah untuk menjaga keseimbangan gizi dan protein pada burung Murai Batu agar kesehatan dan stamina burung Murai Batu kesayangan tetap terjaga. Tujuan akhir pemberian extra fooding ini adalah untuk mendongkrak stamina dan kualitas penampilan burung Murai Batu agar berkicau pada saat lomba, dan supaya burung tetap sehat dan produktif menghasilkan telur dan anakan untuk breeding.
Hal penting yang harus diperhatikan dalam pemberian pakan alami yaitu pakan harus dalam kondisi segar dan hidup. Selain itu pemberian pakan alami tidak boleh berlebihan, sebab kebutuhan Murai Batu dalam mengkonsumsi pakan serangga hanya berkisar 40 % dari berat tubuhnya. Selain itu, pemberian yang berlebihan akan menimbulkan over birahi, sehingga pada saat lomba hanya loncat-loncat tidak berkicau.
Pemberian pakan alami sebaiknya bervariasi, hal ini bertujuan agar ada keseimbangan antara Protein, Lemak, Karbohidrat, Vitamin dan Mineral pada burung Murai Batu.
Berikut adalah ragam jenis pakan alami yang dapat diberikan pada Murai Batu:
1. Kroto (telur semut rangrang)
Kroto adalah larva atau telur dari
semut rangrang. Selama ini kroto sangat diprioritaskan pemberiannya pada
Burung Murai Batu. Kroto merupakan salah satu makanan segar untuk
pemacu agar burung Murai Batu rajin berkicau, kroto sebaiknya diberikan
dalam kondisi segar dan tidak berbau. Pemberian kroto pada saat rawatan
harian biasanya dua atau tiga kali seminggu sebanyak satu cepuk makanan
burung. Atau diberikan tiap hari pada saat rawatan mabung atau rontok
bulu (molting). Atau diberikan dengan takaran tertentu pada saat akan
menjelang lomba.
Saat ini kroto bisa didapatkan di pasaran dengan harga kisaran 15 - 20 ribu per ons dan akan terus meroket. Harga yang lumayan mahal dan pada saat tertentu terkadang ketersediaannya yang sulit didapatkan, sehingga perlu dipertimbangkan pakan alternatif pengganti kroto.
Pakan alami atau yang sering disebut dengan extra fooding adalah pakan hidup (selain poor) berupa serangga atau larva yang diberikan kepada Murai Batu. Tujuan memberikan pakan alami adalah untuk menjaga keseimbangan gizi dan protein pada burung Murai Batu agar kesehatan dan stamina burung Murai Batu kesayangan tetap terjaga. Tujuan akhir pemberian extra fooding ini adalah untuk mendongkrak stamina dan kualitas penampilan burung Murai Batu agar berkicau pada saat lomba, dan supaya burung tetap sehat dan produktif menghasilkan telur dan anakan untuk breeding.
Hal penting yang harus diperhatikan dalam pemberian pakan alami yaitu pakan harus dalam kondisi segar dan hidup. Selain itu pemberian pakan alami tidak boleh berlebihan, sebab kebutuhan Murai Batu dalam mengkonsumsi pakan serangga hanya berkisar 40 % dari berat tubuhnya. Selain itu, pemberian yang berlebihan akan menimbulkan over birahi, sehingga pada saat lomba hanya loncat-loncat tidak berkicau.
Pemberian pakan alami sebaiknya bervariasi, hal ini bertujuan agar ada keseimbangan antara Protein, Lemak, Karbohidrat, Vitamin dan Mineral pada burung Murai Batu.
Berikut adalah ragam jenis pakan alami yang dapat diberikan pada Murai Batu:
1. Kroto (telur semut rangrang)
Saat ini kroto bisa didapatkan di pasaran dengan harga kisaran 15 - 20 ribu per ons dan akan terus meroket. Harga yang lumayan mahal dan pada saat tertentu terkadang ketersediaannya yang sulit didapatkan, sehingga perlu dipertimbangkan pakan alternatif pengganti kroto.
2. Jangkrik
Jangkrik adalah pakan yang sudah
menjadi pakan wajib bagi Murai Batu, dan bertujuan untuk meningkatkan
birahi agar burung rajin berkicau. Kandungan protein dan lemak pada
jangkrik cukup tinggi, oleh sebab itu pemberiannya harus dibatasi.Jangkrik yang bisa didapatkan dipasaran ada dua jenis, yaitu jangkrik kalung dan jangkrik alam dengan harga berkisar antara 6 - 9 ribu per ons.
3. Telur Tawon
Telur tawon diambil dari sarang tawon, biasanya telur tawon yang didapat dari hutan oleh pengunduhnya dicampur dengan kroto. Sebaiknya tidak mencampur telur tawon dengan kroto sebab telur semut akan pecah bila terkena cairan telur tawon yang mudah pecah.
4. Orong-Orong
Orong-orong adalah serangga seperti jangkrik yang mempunyai sayap dan bisa terbang. Orong-orong mudah ditemukan di tempat lembab seperti pematang sawah, kandang sapi, kandang kerbau, kandang kambing dan pinggiran aliran got.
Agar tetap hidup orong-orong yang ditangkap bisa dikumpulkan dalam ember yang bagian dasarnya diberi tanah basah, dan atasnya ditutup karung goni yang basah.
Orong-orong diberikan pada Murai Batu dengan cara dimatikan, lalu bagian kepala dan kakinya yang tajam dibuang terlebih dulu. Orong-orong dapat dijadikan menu utama pengganti jangkrik.
5. Belalang Hijau
Belalang Hijau merupakan salah satu jenis pakan alami yang dapat diberikan pada Murai Batu yang mempunya kandungan protein dan vitamin B yang cukup tinggi. Sebaiknya belalang dipilih yang bulunya baru tumbuh. Sebelum diberikan, belalang dicuci terlebih dulu lalu buang bulu (jika ada) dan kakinya yang tajam.
6. Ulat Hongkong
Burung Murai Batu sangat menyukai ulat hongkong, berapapun diberikan pasti habis disantapnya. Maka dari itu pemberian ulat hongkong haruslah dibatasi, sebab pemberian ulat hongkong berlebihan dapat membuat mata burung bengkak dan kelumpuhan sebab kandungan lemaknya cukup tinggi dan kulit ulat hongkong yang Keras dan licin akan sulit hancur sehingga Murai Batu tidak mampu mencernanya, bahkan ulat hongkong tersebut dapat mengendap dalam pencernaan burung Murai Batu. Akan tetapi hal tersebut tidak menjadi masalah bila pemberiannya dalam jumlah terbatas.
7. Ulat Bambu
Ulat bambu yang dijual Selalu ditempatkan pada potongan bambu atau bumbung dan ditutup daun pisang kering. Kandungan lemak ulat bambu cukup tinggi sehingga pemberiannya harus dibatasi.
8. Ulat Daun Pisang
Ulat daun pisang yang baik untuk Murai Batu yaitu yang masih kecil, jika sudah besar pasti ada serbuk putih yang disebut lapisan lilin. Lapisan lilin tersebut harus dibersihkan terlebih dulu sebelum diberikan. Kandungan lemak ulat daun cukup tinggi sehingga pemberiannya juga harus dibatasi.
9. Ulat Kayu
Ulat kayu atau disebut dengan ulat gendon memiliki ciri berwarna keputihan, tubuhnya memiliki per, beruas dan berkepala besar, semakin ke ekor akan semakin kecil berbentuk tumpul. Biasanya ulat ini ditemukan pada kayu kering yang sudah lapuk atau serbuk bagian dalam batangnya. Ulat kayu dapat dijadikan pakan pendamping seperti jenis ulat lainnya dan tetap pemberiannya harus terbatas.
10. Ulat pohon
Ulat pohon berbadan kecil ada di pohon besar atau pohon kecil (pohon Jarong dan sejenisnya) namun ada jenis ulat tertentu yang tidak boleh diberikan pada Murai Batu yaitu yang ulat yang berbulu sebab mengandung Zat tertentu yang dapat menyebabkan gatal.
11. Rayap dan Laron
Rayap yang ada dalam tanah yang belum bersayap dan berubah menjadi laron dapat diberikan pada Murai Batu. Yang sudah menjadi laron pun bisa diberikan dengan takaran yang tetap harus dibatasi.
12. Cacing
Pemberian cacing pada Murai Batu yang mulai mengasuh anaknya bisa mencapai 15 - 20 ekor per hari bahkan bisa lebih banyak lagi. Caranya, tempatkan cacing dalam tempat ceper seperti nampan, lalu rendam dengan air bersih dan diamkan beberapa saat. Cacing akan menelan air dan membuang kotoran di perutnya, hal ini bertujuan agar tanah yang ada pada perut cacing dapat keluar. Lakukan hal ini berulang kali sampai airnya bersih, lalu diberikan pada Murai Batu.
13. Kelabang Kecil
Kelabang berukuran kecil menjadi buruan Murai Batu di alam bebas. Hewan tersebut harus dimatikan terlebih dulu sebelum diberikan pada Murai Batu dan pastikan langsung dimakannya, jangan dibiarkan dan beberapa jam kemudian baru dimakannya, hal ini sangat berbahaya bagi Murai Batu. Pemberian kelabang bertujuan merangsang gairahnya dan mendongkrak stamina serta semangat tarung bagi Murai Batu.
14. Capung
Capung atau biasa disebut Kinjeng bisa dijadikan makanan untuk Murai Batu, tetapi belum banyak yang melakukannya. berikan capung dalam keadaan hidup dan masih bisa terbang, hal ini bertujuan merangsang Murai Batu untuk bergerak dan mendongkrak gairahnya.
15. Keong Sawah
Keong sawah kecil memiliki cangkang seperti bekicot. Hewan ini dapat diberikan pada Murai Batu terutama saat Murai Batu dijodohkan karena dapat memacu birahinya. Sebelum diberikan, cuci terlebih dulu dengan air hangat yang bertujuan untuk menghilangkan kotorannya.
16. Ikan Kecil atau Ikan Guppy
Ikan kecil (impun dalam bahasa sunda) atau ikan guppy dapat dijadikan pakan buat Murai Batu. Ikan guppy merupakan extra fooding yang bergizi tinggi. Pemberiannya dapat dilakukan dalam keadaan hidup dengan cara memasukannya kedalam kolam kecil atau baskom kecil dengan air dangkal.
17. Daging Ikan Air Tawar dan Belut
Daging ikan seperti ikan mas, mujair, patin, gabus, lele, dan belut dapat diberikan pada Murai Batu karena mengandung protein yang tinggi. Pemberiannya dengan cara dibuang dulu kulit luarnya dan dipotong kecil-kecil untuk memudahkan Murai Batu memakannya dan dapat diberikan selagi masih segar atau dapat pula setelah dikeringkan.
18. Kuning Telur Rebus
Pemanfaatan kuning telur rebus masih jarang digunakan, selama ini pemanfaatannya masih berupa kuning telur mentah yang dicampur dengan madu. Kuning telur rebus yang dikonsumsi tidak hanya dapat memberi rasa kenyang saja, tetapi juga dapat membuat suara Murai Batu stabil dan tidak pecah untuk pemberian jangka panjang.
Pemberian kuning telur rebus segar atau dikeringkan harus dibiasakan sebelum pasangan Murai Batu masuk kandang penangkaran. Telur yang paling baik untuk Murai Batu yaitu telur bebek, atau dapat juga menggunakan telur ayam ataupun telur puyuh sebagai alternatif.
Salama RAHMAT MURAI...!!!